Selasa, 02 Juni 2015

Flexibility and Efficiency of Use - Dominos for iOS

Posted by : Putri Indo Pertiwi | 6.05 am


Selamat pagi,
Pada postingan postingan kali ini (dan akan ada 4 postingan lainnya), saya akan membahas beberapa prinsip Heuristic Evaluation atau disingkat HE menurut Jakob Nielsen yang mungkin belum sepenuhnya diterapkan oleh aplikasi order online salah satu restoran fast food ternama di Indonesia (Domino's Pizza) berbasis iOS, Dominos.

Pada prinsip Flexibility and Efficiency of Use ini, pengguna (baik untuk level pemula ataupun level expert) diharapkan mampu beradaptasi dengan aplikasi yang telah dibangun. Namun, dalam beberapa kali percobaan, saya menemukan beberapa masalah, yaitu :

1. Fitur perubahan bahasa tidak berfungsi sama sekali.


Aplikasi menyediakan fitur untuk merubah bahasa yang digunakan, namun setelah saya mencoba merubah dari English ke Bahasa Indonesia, tidak terjadi perubahan apapun baik pada text body maupun pada judul dan sub-judul. Kalau seperti ini keadaannya, untuk apa aplikasi menyediakan fitur tetapi tidak dapat berfungsi sama sekali?

Rekomendasi perbaikan : Menurut saya, jika memang fitur Languages belum dapat berfungsi sama sekali, sebaiknya tentukan saja apa default language nya dan tidak perlu menyediakan fitur tersebut yang malah memberikan harapan bagi pengguna untuk merubah bahasa text aplikasi.

Severity Rating : 4 = Usability catastrophe (sangat penting untuk diperbaiki sebelum aplikasi ini dirilis).

-----------------------------------------------------------------------------------------

2. Sudah merasa memilih menu, tetapi kok tidak masuk ke cart?


Pada percobaan yang saya lakukan, awalnya saya memilih tab menu Pizza yang berada tepat dibawah header aplikasi, lalu memilih pada satu menu. Kemudian aplikasi menawarkan apakah saya akan Login ke akun saya(apabila saya punya akun), atau membuat akun terlebih dahulu, atau pesan sebagai tamu / order as guest (yang saya anggap ini adalah quick order bagi pengguna yang enggan untuk melakukan Register). Saya memilih order as guest. Kemudian muncul sebuah form isian untuk customer information. Setelah saya mengisi form tersebut dan menekan button Order Preparation , aplikasi malah kembali direct ke halaman pemilihan menu. Saya mencoba periksa cart pemesanan saya dengan memilih menu cart yang berada di bawah halaman, namun ternyata cart saya masih kosong. Padahal saya merasa sudah memesan menu yang saya inginkan sebelumnya. Tentu sebagai pengguna, saya menilai proses pemesanan pada aplikasi ini terlalu bertele-tele.

Rekomendasi perbaikan : Permasalahan penting di dalam order online seperti ini adalah proses transaksi nya. Jika transaksi saja masih rumit, bagaimana bisa proses order online tersebut terjadi? Seharusnya, jika memang pengguna sudah memilih menu, lalu sudah mengisi form data diri pula, alur yang diharapkan terjadi selanjutnya adalah aplikasi menampilkan keterangan detail pemesanan, pengguna menunggu konfirmasi pemesanan via telepon oleh pihak Domino's pizza, lalu menunggu pesanan dirumah. Jika pengguna diharuskan kembali lagi untuk memilih menu, tentu bagi pengguna aplikasi ini terkesan sangat berbelit dalam proses pemesanannya.

Severity Rating : 3 = Major Usability Problem (penting untuk diperbaiki, sehingga harus diberikan prioritas tinggi dalam perbaikan).



Sumber :
Dominos for iOS

3 komentar:

  1. disaat lapar dihadapkan dengan pesanan yang tidak terlihat ketika akan checkout. sehingga pengguna akan kembali lagi untuk memastikan pesanan yg diinginkan

    BalasHapus
  2. nah iya sist, untuk kasus kedua, memang sangat menyita banyak waktu pengguna yg diharuskan mengulang step yang sudah dilewati. apalagi jika pengguna harus memasukkan kembali order form.

    BalasHapus
  3. ayam tiren dirumah pak ahmad, ihhh kireen amat

    BalasHapus